Konsep,Definisi,Pengertian Fuzzy Analytic Hierarchy Process ( F-AHP ). Dalam proses pengambilan keputusan yang melibatkan banyak kriteria, metode Fuzzy AHP dapat digunakan untuk menentukan bobot prioritas pada masing-masing kriteria yang menjadi dasar untuk analisa keputusan yang tepat. F-AHP merupakan gabungan metode AHP dengan pendekatan konsep fuzzy (Raharjo dkk, 2002). F-AHP menutupi kelemahan yang terdapat pada AHP, yaitu permasalahan terhadap kriteria yang memiliki sifat subjektif lebih banyak. Ketidakpastian bilangan direpresentasikan dengan urutan skala. Untuk menentukan derajat keanggotaan pada F-AHP, digunakan aturan fungsi dalam bentuk bilangan fuzzy segitiga atau Triangular Fuzzy Number (TFN) yang disusun berdasarkan himpunan linguistik. Jadi, bilangan pada tingkat intensitas kepentingan pada AHP ditransformasikan ke dalam himpunan skala TFN.
Bilangan triangular fuzzy (TFN) merupakan teori himpunan fuzzy membantu dalam pengukuran yang berhubungan dengan penilaian subjektif manusia memakai bahasa atau linguistik. Inti dari fuzzy AHP terletak pada perbandingan berpasangan yang digambarkan dengan skala rasio yang berhubungan dengan skala fuzzy.
Dalam pendefinisian nilai intensitas AHP ke dalam skala fuzzy segitiga dilakukan dengan cara membagi tiap himpunan fuzzy dengan 2, kecuali untuk intensitas kepentingan 1 ini menurut Chang (1996) dalam pendefinisiannya tentang FAHP. Skala fuzzy segitiga yang digunakan Chang dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut ini.
Table 2.3 Skala nilai fuzzy segitiga (Chang, 1996)
Intensitas Kepentingan AHP |
Himpunan Linguistik |
Triangular Fuzzy Number (TFN) |
Reciprocal (Kebalikan) |
|
1 |
Perbandingan elemen yang sama (Just Equal) |
(1, 1, 1) |
(1, 1, 1) |
|
2 |
Pertengahan (Intermediate) |
(1/2, 1, 3/2) |
(2/3, 1, 2) |
|
3 |
Elemen satu cukup penting dari yang lainnya (moderately important) |
(1, 3/2, 2) |
(1/2, 2/3, 1) |
|
4 |
Pertengahan (Intermediate) elemen satu lebih cukup penting dari yang lainnya) |
(3/2, 2, 5/2) |
(2/5, 1/2, 2/3) |
|
5 |
Elemen satu kuat pentingnya dari yang lain (Strongly Important) |
(2, 5/2, 3) |
(1/3, 2/5, 1/2) |
|
6 |
Pertengahan (Intermediate) |
(5/2, 3, 7/2) |
(2/7, 1/3, 2/5) |
|
7 |
Elemen satu lebih kuat pentingnya dari yang lain (Very Strong) |
(3, 7/2, 4) |
(1/4, 2/7, 1/3) |
|
8 |
Pertengahan (Intermediate) |
(7/2, 4, 9/2) |
(2/9, 1/4, 2/7) |
|
9 |
Elemen satu mutlak lebih penting dari yang lainnya (Extremely Strong) |
(4, 9/2, 9/2) |
(2/9, 2/9, 1/4) |
|
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan pembobotan F-AHP. Pada teori F-AHP yang dikembangkan oleh Chang telah banyak diterapkan dalam penyelesaian beberapa studi kasus, seperti jurnal Feng Kong (2005).