Software Hidrolik

By , November 12, 2015,

Software Deteksi Kerusakan Hidrolik. Hidrolik adalah suatu atau alatt yang digunakan untuk menggerakkan atau mengangkat beban dengan bantuan pemompa berupa nitrogen yang ada pada sebuah selang terhubung dari tuas pompa ke mesin hidrolik.

Nah kadang dalam penggunaan mesin hidrolik tersebut terdapat sebuah masalah pada kerusakan yang terjadi pada sebuah alat hidrolik baik berupa sparepart ataupun selang hidrolik. Oke kali ini saya akan menunjukkan kepada Anda Software program aplikasi yang digunakan untuk mengatasi kerusakan hidrolik, khususnya lagi selang hidrolik. Kami akan ulas software ini secara lebih lengkah berikut ini:

Cara Software Hidrolik

Software ini bekerja dengan cara menganalisa gejala kerusakan yang ada atau terjadi. User atau pengguna akan diberikan pertanyaan berupa gejala kerusakan yang di alami. Dari gejala tersebut akan di proses yang selanjutnya akan di deteksi untuk mengetahui kerusakan yang di alami. Dari data kerusakan yang disimpulkan maka, software yang akan memberikan solusi berdasarkan kerusakan yang terjadi.

Software ini di kembangkan untuk membantu para pengguna atau perusahaan penjual mesin hidrolik. Untuk mesin  hidrolik sendiri, banyak digunakan pada alat-alat lainya, misalkan saja pada mobil, truk, dump truck. dan alat-alat mesin industri lainya.

Sistem Hidrolik adalah  merupakan teknologi yang memanfaatkan zat cair, biasanya oli, untuk melakukan suatu gerakan segaris atau putaran. Sistem ini bekerja dengan berdasarkan prinsip Jika suatu zat cair dikenakan tekanan, maka tekanan itu akan merambat ke segala arah dengan tidak bertambah atau berkurang kekuatannya Hukum Archimedes.

Kerusakan-kerusakan hidrolik

  1. Abrasi
  2. Selang Pecah pada Badan Selang
  3. Selang pecah pada coupling
  4. Kebocoran pada ulir ujung dudukan
  5. Kucuran pada bagian pemisah (interface) coupling atau fluida rembes
  6. Coupling terlepas pada selang
  7. Korosi Coupling
  8. Retakan pada selang
  9. Selang hancur kronis
  10. Pembungkus selang menggelembung
  11. Pipa meleleh
  12. Retakan pada dudukan JIC/SAE
  13. Pipa selang rusak
  14. Muatan aliran statis pada selang Teflon
  15. Pengempaan berlebihan (over crimp)
  16. Pengempaan kurang (under crimp)
  17. Kempaan mekar seperti jamur (Mushroom Flare Crimp)
  18. Kempaan mekar diujung belakang fitting (Tail Flare Crimp
  19. Puntiran
  20. Peralatan selang yang tidak responsif
  21. Perubahan panjang (ketegangan pada jalur selang)
  22. Pergerakan / lendutan yang berbahaya
  23. Tekukan patah pada selang
  24. Puntiran
  25. Keregangan
  26. Collapse
  27. Sambungan ulir pipa yang berlebihan
  28. rakitan selang yang menimbulkan abrasi
  29. Rakitan yang terkena panas yang tinggi
  30. Penataan perakitan yang salah

Ciri Kerusakan Hidrolik

  1. Pembungkus selang rusak
  2. Terlihat lapisan penguat selang
  3. Selang terkena gesekan   terhadap komponen peralatan selang lain atau objek-objek pada lingkungan kerja
  4. Pembungkus selang terkena cairan/bahan fluida kimia beracun, asam deterjin dan fluida hidrolik
  5. Penguat selang yang terpapar rentan terhadap karat
  6. Pembungkus selang rusak
  7. Lonjakan tekanan yang berlebihan
  8. Terlihat lapisan penguat selang
  9. Terlihat Lendutan, belitan dan lumatan yang berlebihan
  10. Selang pecah sesaat sebelum bagian ujung selang
  11. Terlihat tekukan yang berlebihan pada ujung fitting
  12. Terlihat Pengempaan yang berlebihan
  13. Lonjakan tekanan yang berlebihan
  14. Selang rusak diujung fitting
  15. Kelendutan selang tidak mencukupi
  16. Cincin O-Ring rusak atau hilang
  17. Ulir atau sudut dudukan rusak
  18. Selang berminyak dan kotor
  19. Terdapat genangan fluida
  20. Coupling rusak
  21. Terdapat genangan fluida
  22. Selang berminyak dan kotor
  23. Terlihat tekukan yang berlebihan pada ujung fitting
  24. Pengempaan yang berlebihan / kurang
  25. Penyisipan selang pada coupling yang tidak benar
  26. Pengempaan yang berlebihan / kurang
  27. Penyisipan selang pada coupling yang tidak benar
  28. Kombinasi fitting/selang yang tidak sesuai
  29. Gelang pipa tidak terkait pada kearah pengunci poros (jika menggunakan coupling dau bagian
  30. Cetakan pengempaan yang tidak sesuai
  31. Kondisi coupling berkarat
  32. Kerusakan pada coupling/ keropos
  33. Terkena lingkungan yang lembab
  34. Terkena langsung dengan bahan kimia dan air garam
  35. Bahan fitting tidak terbuat dari baja karbon dan lapisan seng
  36. Keterpaparan panas / ozon yang berlebihan
  37. Pembungkus selang rusak
  38. Permukaan selang kering /keausan dan mengeras
  39. Belembung
  40. Perubahan warna
  41. Pembungkus selang rusak
  42. Terlihat lapisan penguat selang
  43. Terlihat Lendutan, belitan dan lumatan yang berlebihan
  44. Lonjakan tekanan berlebih
  45. Kondisi selang hampir putus (buruk)
  46. Pembungkus menggelembung
  47. Selang menjadi lunak
  48. Peralatan menjadi seret dan tidak responsive
  49. Pembungkus selang rusak
  50. Terkena cipratan cairan fluida
  51. Dudukan konus packing fitting logam retak
  52. Terlihat goncangan yang berlebihan
  53. Tertindih beban berat
  54. Material pipa pecah pecah
  55. Material pipa rontok dan rapuh
  56. Terkena temperature tinggi dari fluida hidrolik
  57. Pipa selang retak
  58. Terdapat pori pori lubang halus pada salang karet tefloin
  59. Ada beberapa bagian menghitam “menghangus”
  60. Gelang pipa terlihat terlalu dikempa
  61. Fitting terlihat penyok menekan pada ujung selang
  62. Gelang pipa terlihat kurang kempa
  63. Cairan fluida yang merembes pada ujung selang dan fitting
  64. Gelang pipa tidak terkempa seluruhnya
  65. Bagian atas gelang pipa mekar seperti jamur
  66. Gelang pipa tidak terkempa seluruhnya
  67. Bagian ujung belakang gelang pipa mekar
  68. Rakitan selang terpuntir
  69. Posisi selang membentuk spiral
  70. Tertekuk pada dua bagian
  71. Gangguan udara didalam system hidrolik
  72. Tekanan menurun
  73. Pipa selang pipih atau mengelembung
  74. Komponen hidrolik tidak perfungsi (pompa, katup dll)
  75. Aliran fluida tersumbat)
  76. Selang terpasang lurus dan tegang
  77. Terpasang kelem pada lekukan
  78. Terkelem jalur tekangan tinggi dan tekanan rendah
  79. Selang terlalu pendek pada rakitan selang yang bergerak
  80. Tidak terpasang adaptor siku
  81. Tidak terpasang adaptor siku
  82. Posisi selang menekuk di penyambung ujung coupling
  83. Selang terpuntir / terpelintir
  84. Tidak terpasang adaptor siku
  85. Rakitan selang berantakan
  86. Selang bergesekan antara selang lainnya atau komponen lainnya
  87. Tidak terpasang adaptor siku
  88. Tekukan radius selang terlalu tajam
  89. Panjang selang terlalu pendek
  90. Terdapat beberapa sambungan adaptor
  91. Tekanan menjadi berkurang
  92. Selang mengalami gesekan terhadap komponen peralatan selang
  93. Tidak ada kelem yang terpasang
  94. Ukuran kelem terlalu besar / longgar
  95. Selang tersentuh benda panas
  96. Tidak ada pelindung selang
  97. Tidak ada kelem pelindung panas yang terpasang
  98. Selang yang terpasang terlalu panjang
  99. Tumpukan selang seperti benang kusut
  100. Tidak ada fitting /adaptor 45 ̊/90 ̊ yang terpasang

Mengatasi Kerusakan Hidrolik

  1. Ulangi penjaluran selang
  2. Satukan selang yang melendut dengan arah yang sama. Gunakan kelem, coupling pipa siku, pengikat nilon, pelindung pegas dan selongsong agar selang terhindar dari sumbar abrasi dan keterpaparan terhadap fluida yang tidak sesuai.
  3.  Lindungi selang
  4. Selongsong yang terbuat dari nilon dan uretan serta pelindung spiral dapat digunakan untuk melindungi selongsong selang dari abrasi.
  5. Kaji ulang /periksa tekanan operasi anda. Mungkin harus menggunakan transduser tekanan untuk mengukur besaran lonjakan tekanan. Pilih selang yang sesuai untuk menerima tekanan maksimum aplikasi anda. Apabila aplikasi anda sering menerima lonjakan tekanan, mungkin anda harus mempertimbangkan pengunaan selang yang diperkuat dengan kawat spiral dari pada selang yang diperkuat dengan jalinan benang.
  6. Ulangi penjaluran selang untuk mengeliminasi tekukan yang berlebihan dan tekukan yang melebihi radius tekukan yang direkomendasikan.
  7. Tambahkan panjang selang rakitan untuk mengakomodasi kontraksi yang bertekanan. Tambahkan radius tekukan actual selang setelah selang keluar dari coupling. Pembatasan tekukan juga dapat digunakan untuk mengurangi ketegangan tekukan pada coupling. Ganti rakitan selang dengan rakitan yang dikempa dengan benar.
  8. Lepaskan sambungan dan periksa:
  9. Coupling tertentu mensyaratkan penggunaan cincin O. Apa bila cincin itu hilang, ganti dengan yang baru. Apabila sudah menggunakan cincin-O, priksa apakah kerusakan disebabkan oleh pemasangan atau kemungkinan kerusakan bahan disebabkan oleh panas atau ketidak sesuaian fluida. Jika demikian, maka diperlukan cincin O pengganti.
  10. Periksa kerusakan pada ulir atau sudut dudukan yang mungkin terjadi sebelum atau selama pemasangan. Kotoran atau serbuk dapat menjadi jalur kebocoran. Ganti jika perlu.
  11. Juka alur coupling tidak benar selama pemasangan, ulir dapat menjadi rusak. Ganti dan pasang dengan hati-hati.
  12. Apakah coupling mendapat pengempaan yang lebih atau porosnya tidak disisipkan dengan benar rakitan selang harus diganti dengan rakitan selang yang dirakit dengan benar.
  13. Periksa dan ganti rakitan selang untuk menjamin bahwa prosedur perakitan yang benar telah dipatuhi. Modifikasi panjang penjaluran selang untuk mengakomodasi kemungkinan selang menjadi pendek karena tekanan. Jangan mencapurkan penggunaan selang,  coupling atau pengempa dari pabrik yang berbeda.
  14. Berikan pelindung untuk coupling atau kurangi keterpaparan coupling terhadap unsure-unsur yang bersifat korosif seminimal mungkin. Material-material coupling lainnya seperti baja anti karat, kuningan dan aluminium dapat digunakan dan bahan-bahan tersebut memiliki daya tahan yang lebih baik terhada beberapa unsure yang bersifat korosif.
  15. Pilih selang yang sesuai dengan ketentuan temperature da aliran aplikasi. Tentukan juga sumber panas dan pertimbangkan untuk membuat jalur selang yang baru yang menjauhi sumber panas untuk menekan dampak panas. Periska ukuran reservoir (jika perlu).
  16. Tentukan penyebab kerusaknannya. Mungkin harus membuat jalur baru atau memberikan pelindung. Ganti selang.
  17. Ganti selang dengan selang yangdirekomendasikan cocok dengan fluida yang digunakan. Jika gelembung tersebut disebabkan oleh gas terkompresi, pembungkus dapat diperforasi (dicucuk) sehingga gas dapat keluar dari pembungkus. Pembungukus selang yang terbuat dari benang juga dapat menghilangkan gelembung. Keluarkan udara yang terperangkap di dalam sistem.
  18. Ganti selang dengan selang yang memakai bahan pipa yang direkomendasikan untuk fluida hidrolik khusus tersebut.
  19. Jika retakan tersebut disebabkan oleh pengencangan yang terlalu kencang, gunakan kuncir putar (torque wrench) dan ikuti spesifikasi putaran yang direkomendasikan. Jika retakan tersebut disebabkan oleh getaranatau guncangan beban yang berlebihan, ganti penjalur selang untuk mengurangi beban sampingan pada fitting.
  20. Bandingkan keluaran pompa dengan ukuran selang dengan menggunakan bagan tingkat aliran. Pilih jenis selang yang memiliki tingkat temperature yang lebih tinggi. Jika tidak ada, tambahkan alat pendingin dan besarkan ukuran reservoir.
  21. Ganti selang yang rusak dengan selang yang memiliki pipa yang konduktif (Gates C14CT). Pipa tersebut mengalirkan muatan elektrostatik ke fitting ujung dan tidak mengeluarkan muatan eketrostatik melalui dinding pipa.
  22. Lihat petunjuk dan bagan pengempaan untuk pemilihan cetakan yang sesuai dan setelah pengempaan. Dapatkan pelatihan fabrikasi rakitan-rakitan hidrolik. Untuk keakuratan, gunakan caliper Gates untuk mengukur diameter kempaan yang telah selesai dikempa. Toleransi diameter luar kempaan adalah +/- ,010(inci).
  23. Lihat petunjuk dan bagan pengempaan untuk pemilihan cetakan yang sesuai dan setelah pengempaan. Dapatkan pelatihan fabrikasi rakitan-rakitan hidrolik. Untuk keakuratan, gunakan caliper Gates untuk mengukur diameter kempaan yang telah selesai dikempa. Toleransi diameter luar kempaan adalah +/- ,010(inci).
  24. Dengan menggunakan sistem pengempaan Gates, pastikan bahwa gelang pipa atau cangkang masuk seluruhnya kedalam cetakan untuk menjamin gelang pipa terkempa seluruhnya. Lihat buku petunjuk dan bagan pengempaan yang diberikan oleh pabrikan untuk instruksi pengempaan yang benar. Dapatkan pelatihan yang tepat mengenai prosedur pengempaan dengan sistem selang dan coupling pabrik yang bersangkutan.
  25. Dengan menggunakan sistem pengempaan Gates, pastikan bahwa gelang pipa atau cangkang masuk seluruhnya kedalam cetakan untuk menjamin gelang pipa terkempa seluruhnya. Lihat buku petunjuk dan bagan pengempaan yang diberikan oleh pabrikan untuk instruksi pengempaan yang benar. Dapatkan pelatihan yang tepat mengenai prosedur pengempaan dengan sistem selang dan coupling pabrik yang bersangkutan.
  26. Ganti dan buat jalur selang yang baru untuk memastikan bahwa tekukan hanya terjadi pada satu bagian. Penggunaan pipa siku atau coupling dan adaptor model blok dapat memperbaiki penjaluran. Juga pada saat pemasangan rakitan, pegang sisi luar ulir ujung agar tidak berputar dan menjadikan selang terpuntir. Jika menggunakan coupling jantan dan bentina pada rakitan selang yang sama, pertama-tama pasang coupling jantan (tidak berputar) terlebih dahulu.
  27.  Periksa tinggi permukaan fluida
  28. Buang udara dari system
  29. Periksa sambungan pada lini isap(jalur masukan pompa)
  30. Kaji ukuran dan panjang selang untuk menekan tekanan yang turun secara mendadak
  31. Ganti coupling dan adaptor model blok dengan coupling dan adaptor model pipa siku untuk meningkatkan aliran laminar dan mengurangi tekanan turun.
  32. Periksa kesesuaian pipa dengan bahan fluida dengan bahan pipa
  33. Pilih selang yang sesuai dengan persyaratan.
  34. Periksa setiap komponen hidrolik agar berfungsi penuh, misalnya paking mungkin terlipat dalam silinder menjadikannya terjepit dan menghalangi gerakan.
  35. Periksa sumbatan aliran disetiap lini dan komponen. 
  36. Agar panjang selang dapat berubah ketika selang mendapat tekanan, jangan memasang kelem pada lekukan sehingga lekukan tersebut dapat meredam perubahan panjang tersebut. Jangan mengelem jalur tekanan tinggi dan jalur tekanan rendah bersama-sama.
  37. Panjang selang yang cukup diperlukan untuk mendistribusikan pergerakan pada lendutan dan untuk menghindari abrasi.
  38. Apabila radius lebih kecil daripada radius minimum yang diperbolehkan, gunakan adaptor siku untuk mencegah tekukan patah.
  39. Cegah puntiran dan distorsi dengan menekuk selang pada bidang yang sama seperti gerakan lubang masuk dimana selang tersebut tersambung.
  40. Pada saat memasang selang, pastiakn bahwa selang tersebut tidak terpuntir. Tekanan selang yang terpuntir dapat merusakkan selang atau membuat sambungan menjadi kendur.
  41. Hindari puntiran pada tekukan jalur dua bidang dengan mengelem selang pada saat perpindahan bidang.
  42. Siku-siku dan adaptor harus digunakan untuk membebaskan regangan pada rakitan, dan memberikan instalasi yang lebih rapih yang dapat dicapai dengan lebih mudah untuk melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan.
  43. Untuk menghindari selang agar tidak roboh dan pembatasan aliran, juga radius tekukan selang sebesar mungkin. Lihat table spesifikasi selang untuk radius tekukan minimum.
  44. Kurangi jumlah sambungan ulir pipa dengan menggunakan adaptor hidrolik dari pada fitting pipa.
  45. Buat jalur selang pada installasi sehingga selang terhindar dari pergesekan dan abrasi. Seringkali kelem diperlukan untuk menyangga jalur selang yang panjang atau menjauhkan selang dari bagian-bagian yang bergerak. Gunakan kelem dengan ukuran yang sesuai. Kelem terlalu besar akan menyebabkan selang bergerak didalam kelem dan menyebabkan abrasi.
  46. Temperature ambient yang tinggi memperpendek usia selang, dengan demikian jauhkan selang dari bagian-bagian yang panas. Apabila tidak memungkinkan untuk menjauhkan selang, isolasikan selangnya.
  47. Jalurkan selang secara langsung dengan menggunakan adaptor dan fitting 45 ̊ dan/atau 90 ̊. Hindari selang yang terlalu panjang agar tampilannya lebih baik.

Software Deteksi Kerusakan Hidrolik dapat digunakan untuk perusahaan, bengkel, atau penjual hidrolik, service hidrolik.

Postingan berikutnya

  1. gangguan pada sistem hidrolik
Category: Artikel

Tentang: Abdul Rohman Wahid, ST

Programmer yang Bekerja menjadi tenaga ahli IT di Instansi Pemerintah Provinsi Riau. Saya biasanya menulis di blog ini terkait pemrograman. Selain itu Saya juga aktif mengelola web searti.com, aplikasikan.com dan kasitau.com. TLP/WA: 082285417494. Profil Lengkap.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *