DFD Sistem Pakar: Cara Santai Memahami Alur Data di Balik “Kecerdasan” Sistem.
Apa Itu DFD Sistem Pakar?
Bayangin sistem pakar itu seperti seorang pakar yang dikemas dalam bentuk program. Dia menerima input dari kamu, mengolahnya pakai “pengetahuan” yang disimpan, lalu ngasih output berupa saran atau diagnosis.
Nah, DFD (Data Flow Diagram) adalah gambar yang nunjukkin gimana data itu mengalir dari awal sampai akhir. Mulai dari apa yang kamu masukkan, lewat proses apa data itu diolah, sampai akhirnya jadi informasi yang bisa kamu gunakan.
Dengan kata lain, DFD itu kayak peta aliran informasi—bikin kita ngerti bagian dalam sistem tanpa harus bongkar-bongkar kode program.
Komponen Utama DFD Sistem Pakar
Supaya kamu makin ngerti, ada beberapa elemen dasar dalam DFD yang sering banget dipakai di sistem pakar:
1. Terminator (Entitas Eksternal)
Ini adalah “orang luar” yang berinteraksi dengan sistem. Biasanya berupa kamu sebagai pengguna, atau admin yang mengelola data.
Pokoknya, semua yang memberikan input atau menerima output masuknya ke sini.
2. Data Flow
Panah.
Yap, cuma panah—tapi penting banget. Karena panah inilah yang nunjukkin kemana data bergerak.
3. Proses
Simbol berbentuk lingkaran atau bubble yang isinya aktivitas yang dilakukan sistem.
Contohnya:
- Proses konsultasi
- Proses diagnosis
- Proses pencocokan gejala
Jadi tiap proses ini kayak “dapur” kecil yang ngolah data berdasarkan aturan pakar.
4. Data Store
Inilah tempat penyimpanan data. Biasanya berupa basis pengetahuan yang isinya:
- daftar gejala
- aturan pakar
- fakta dan informasi penting lainnya
Data store digambar dengan dua garis paralel—kelihatan simpel, tapi ini otaknya sistem pakar.
Contoh Level DFD dalam Sistem Pakar
Salah satu hal menarik dari DFD adalah pembagian levelnya. Mulai yang paling umum sampai yang detail banget.
1. Diagram Konteks (DFD Level 0)
Ini adalah tampilan paling sederhana.
Di sini kamu cuma bakal lihat sistem pakar sebagai satu proses besar yang berinteraksi dengan entitas eksternal.
Contoh alurnya:
- Kamu masukin gejala
- Sistem ngolah
- Sistem ngasih hasil diagnosis
Simple, clean, dan tepat sasaran.
2. DFD Level 1
Nah, kalau di level 0 tadi sistem cuma digambar sebagai satu kotak besar, di level 1 kotak besar itu “dipecah” jadi sub-proses.
Misalnya proses *Konsultasi* bisa dipecah jadi:
- Mengambil gejala dari pengguna
- Mencocokkan gejala dengan aturan
- Menghasilkan diagnosis
Dengan begitu, gambaran alurnya jadi lebih detail dan lebih jelas buat pengembang yang mau ngebangun sistemnya.
Fungsi DFD dalam Sistem Pakar
Kenapa sih DFD penting banget?
Ini dia alasannya:
1. Analisis Sistem
DFD bantu aku (dan kamu) untuk melihat logika aliran data tanpa harus mikir teknis pemrograman. Jadi sebelum bikin sistem, kita tahu dulu apa yang harus diproses dan bagaimana caranya.
2. Desain Sistem
Pengembang bakal lebih mudah bikin sistem kalau mereka punya gambaran visual seperti DFD. Kayak punya blueprint sebelum bangun rumah.
3. Dokumentasi
DFD juga jadi dokumentasi penting. Jadi kalau nanti sistem perlu dikembangkan atau diperbaiki, developer lain bisa langsung ngerti jalannya data tanpa harus meraba-raba.
Gambar DFD Sistem Pakar
1.DFD Level 0 Sistem Pakar
DFD Level 0 SIstem pakar
2.DFD Level 1 Sistem Pakar
DFD level 1 Sistem pakar
3.DFD Level 2 sistem pakar
DFD Level 2 sistem pakar
Penutup atau Kesimpulan
DFD sistem pakar itu sebenarnya simpel, asal kamu ngerti komponen dan alurnya. Dengan DFD, kamu bisa lihat bagaimana input berubah jadi output, proses apa aja yang terjadi di tengah, dan bagian mana yang menyimpan pengetahuan pakar.
Jadi kalau nanti kamu diminta bikin sistem pakar atau ingin ngerti cara kerjanya, cukup ingat: DFD adalah peta perjalanan data dan peta yang baik selalu bikin kita tahu harus ke mana.
