Evaluasi Sistem Informasi Akademik. Pada dasarnya Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanaan, organisasi, pelaksanaan, monotoring dan evaluasi. Tanpa evaluasi, makan tidak akan diketahuin bagaimana kondisi objek evaluasi tersebut dalam rancangan, pelaksanaan serta hasilnya. Evaluasi merupakan kata dalam bahasa Indonesiayang berasal dari bahasa sarapan dari bahasa Inggris yaitu evaluation yang artinya penilaian atau penaksiran . Sedangkan menurut istilah “evaluasi merupakan kegiatan yang terencana bertujuan untuk mengetahui keadaan sesuatu obyek dengan menggunakan intsrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.
Evaluasi Sistem Informasi Akademik
Menurut Goestyari Kurnia Amantha, Arikunto (2010:1) menyatakan evaluasi adalah sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan utnuk mendukung tercapainya tujuan. Disebutkan juga oleh Husni (2010 : 971) pada penelitian Goestyari Kurnia Amantha bahwa evaluasi merupakan suatu proses untuk menyediakan informasi mengenai hasil penilaian atas permasalahan yang ditemukan.
Dengan berkembangnya Sistem Informasi Akademik, maka menjadi sangat penting untuk mendirikan sebuah sistem evaluasi Sistem Informasi Akademik. Analytic Hierarchy Process ( AHP ) adalah sebuah metode evaluasi multi kriteria yang di kembangkan oleh Saaty yang merupakan metode yang banyak di gunakan untuk meberikan penilaian terhadap variable yang bersifat subjektif, Namun dalam perkembangannya berdasarkann multi kriteria yang ada ada kelemahan yang tidak memungkinkan bisa di jangkau oleh metode ini, kelemahan tersebut misalnya terdapat sub-kriteria pada kriteria yang ada, maka dalam perkembanganya munculah fuzzy AHP yang dalam beberapa penelitian dapat di gunakan untuk mengatasi kelemahan seperti ini.
Tujuan dari sebuah evaluasi Sistem Informasi Akademik adalah untuk mengetahui seberapa berkualitaskah Sistem Informasi Akademik yang di evaluasi. Nilai keluaran dari evaluasi ini adalah sebuah penilaian yang bersifat subjektif di antaranya Sangat Baik, Baik, Sedang, Buruk, Sangat Buruk. Karena pada dasarnya hasil dari penilaian tersebut bersifat nilai relativitas dan setiap individu dapat menilai berbeda, maka di pergunakan metode seperti yang sudah di kemukakaan sebalumnya, untuk menjadikan nilai relativitas tersebut menjadi sebuah nilai yang bersifat kuantitas dan menjadi penilaian yang bersifat objektif.